Minggu, 14 Februari 2016

Laporan Ujian Praktik Kimia : Memperkirakan pH Larutan

I.             JUDUL PRAKTIKUM :               MEMPERKIRAKAN pH LARUTAN
II.           TUJUAN PRAKTIKUM :
Memperkirakan pH suatu larutan elektrolit yang tidak dikenal. Berdasarkan hasil pengamatan trayek perubahan warna berbagai indikator asam dan basa.

III.        DASAR TEORI :
    Teori asam-basa pertama kali dikemukakan oleh Lavoisier. Ia menyatakan bahwa asam adalah zat yang mengandung oksigen. Teori ini dianggap masih kurang sehingga Arrhenius ikut mengemukakan teori. Menurut Arrhenius, asam adalah zat yang jika dilarutkan dalam air akan terurai menjadi ion H, sedangkan basa akan terurai menjadi ion OH.
Teori selanjutnya dikemukakan oleh Brownsted-Lowry yang menghubungkan asam-basa dengan serah-terima proton. Asam adalah senyawa yang memberikan proton, sementara basa adalah senyawa yang menerima proton. Teori terakhir adalah teori dari Lewis. Menurutnya, asam adalah senyawa yang menerima pasangan elektron dan basa adalah senyawa yang memberi pasangan elektron.
Derajat keasaman atau sering disebut pH memiliki nilai dalam kisaran 1-14. Nilai pH 1-6.9 bersifat asam, 7 netral, dan 7.1-14 bersifat basa. Untuk mengetahui pH dari suatu larutan, bisa digunakan indikator seperti kertas lakmus, metil merah, metil jingga, bromtimol biru, dan fenolftalein.
Indikator
Perubahan warna
Trayek pH
Bromtimol Biru
Kuning-Biru
6,0 – 7,6
Fenolftalein
Tak berwarna-Merah
8,3 – 10
Metil Jingga
Merah-Kuning
3,1 – 4,4
Metil Merah
Merah-Kuning
4,4 – 6,2

IV.        RUMUSAN MASALAH :
1.      Bagaimana cara mengetahui pH suatu larutan?
2.      Bagaimana hubungan antara trayek perubahan warna brbagai indikator dengan harga pH? Dan apa artinya?

V.          HIPOTESIS :
1.   Perkiraan harga pH suatu larutan dapat dikethui dengan cara menguji dengan indikator tunggal seperti kertas lakmus, metil merah, metil jingga, bromtimol biru, dan fenolftalein.
2.     Larutan yang bersifat asam memiliki pH < 7. Larutan netral memiliki pH 7. Dan larutan basa memiliki pH > 7.

VI.        ALAT DAN BAHAN :
1.      Plat tetes 1 buah.
2.      Pipet tetes 5 buah.
3.      Larutan elektrolit A, B, C, dan D.
4.      Kertas lakmus biru dan merah.
5.      Metil Jingga (MJ)
6.      Metil Merah (MM)
7.      Bromtimol Biru (BTB)
8.      Fenolftalein (PP)

VII.     CARA KERJA :
Cara kerja: I
1.      Pada plat tetes isikan setengah lekukan dengan larutan elektrolit A, kemudian celupkan :
a.      Sepotong kertas lakmus merah
b.      Sepotong kertas lakmus biru
c.       Catat hasil pengamatan sesuai dengan tabel pada tabel data pengamatan.

Cara kerja : II
Isilah setengah lekukan larutan elektrolit A ke dalam masing-masing plat tetes dan tambahkan tiga tetes larutan indikator pada setiap plat tetes, yaitu :
a.      Metil jingga pada lekukan 1 plat tetes
b.      Metil merah pada lekukan 2 plat tetes
c.       Bromtimol biru pada lekukan 3 plat tetes.
d.      Fenolftalein pada lekukan 4 plat tetes.
e.      Lakukan pemeriksaan yang sama terhadap larutan-larutan elktrolit yang lain.
f.        Catat pengamatan anda dan perkirakan pH larutan A sampai D.

VIII.   TABEL DATA PENGAMATAN :
Tabel Hasil Pengamatan 1 :
No.
Larutan
Indikator
Lakmus merah
Lakmus biru
Warna
Sifat
Warna
Sifat
1.
A
Biru 
Basa
Biru
Basa
2.
B
Biru
Basa
Biru
Basa
3.
C
Merah
Asam
Merah
Asam
4.
D
Merah
Netral
Biru
Netral

Tabel Hasil Pengamatan 2 :
No.
Larutan
Metil Jingga
Metil Merah
Bromtimol Biru
Fenolftalein
Perkiraan Harga Ph
1.
A
Warna Indikator
Jingga
(≥ 4.4)
Kuning
(≥ 6.2)
Biru
(≥ 7.6)
Merah
(≥ 10)
pH 10
(Basa)
2.
B
Warna Indikator
Jingga
(≥ 4.4)
Kuning
(≥ 6.2)
Biru
( 7.6)
Merah
(≥ 10)
pH 10
(Basa)
3.
C
Warna Indikator
Merah
(≤ 3.1)
Merah
( 4.4)
Kuning
(≤ 6.0)
Tidak Berwarna
(≤ 8.3)
pH 3.1
(Asam)
4.
D
Warna Indikator
Jingga
(≥ 4.4)
Kuning
(≥ 6.2)
Hijau
(6.0 - 7.6)
Putih
≤ 8.3
6.2 ≤ pH ≤ 7.6
(Garam/Netral)

IX.        PEMBAHASAN :
a.      Larutan A
Berdasarkan hasil praktikum, saat diuji dengan kertas lakmus. Larutan A menyebabkan kertas lakmus merah berubah menjadi biru dan lakmus biru tetap menjadi biru. Sehingga dapat dikatakan bahwa larutan A bersifat basa.
Untuk mengetahui perkiraan harga pH larutan A digunakan indikator seperti metil jingga, metil merah, bromtimol biru, dan fenolftalein sehingga diperoleh hasil berikut.
Jadi, perkiraan harga pH larutan A adalah pH 10

b.      Larutan B
Berdasarkan hasil praktikum, saat diuji dengan kertas lakmus. Larutan B menyebabkan kertas lakmus merah berubah menjadi biru dan lakmus biru tetap menjadi biru. Sehingga dapat dikatakan bahwa larutan A bersifat basa.
Untuk mengetahui perkiraan harga pH larutan A digunakan indikator seperti metil jingga, metil merah, bromtimol biru, dan fenolftalein sehingga diperoleh hasil berikut.
Jadi, perkiraan harga pH larutan B adalah pH 10

c.       Larutan C
Berdasarkan hasil praktikum, saat diuji dengan kertas lakmus. Larutan C menyebabkan kertas lakmus merah tetap berwarna merah dan lakmus biru berubah warna menjadi merah. Sehingga dapat dikatakan bahwa larutan C bersifat asam.
Untuk mengetahui perkiraan harga pH larutan A digunakan indikator seperti metil jingga, metil merah, bromtimol biru, dan fenolftalein sehingga diperoleh hasil berikut.

Jadi, perkiraan harga pH larutan C adalah pH 3.1
d.      Larutan D
Berdasarkan hasil praktikum, saat diuji dengan kertas lakmus. Larutan D menyebabkan kertas lakmus merah tetap berwarna merah dan lakmus biru tetap berwarna biru. Sehingga dapat dikatakan bahwa larutan D bersifat netral.
Untuk mengetahui perkiraan harga pH larutan D digunakan indikator seperti metil jingga, metil merah, bromtimol biru, dan fenolftalein sehingga diperoleh hasil berikut.
Jadi, perkiraan harga pH larutan D adalah 6.2 ≤ pH ≤ 7.6

X.          JAWABAN PERTANYAAN :
1.      Berdasarkan data tersebut, tentukan sifat dan kisaran pH larutan A, B, C, D, dan E dengan melukiskan!
Jawab :

  

Larutan A pH 10 (Basa)                       Larutan A pH 10 (Basa)
           
Larutan C pH 3.1 (Asam)                      Larutan D 6.2 ≤ pH ≤ 7.6 (Garam/Netral)

2.      Apabila setelah diperiksa dengan lakmus, indikator manakah yang sebetulnya tidak perlu digunakan dalam pemeriksaan lebih lanjut terhadap :
a.      Larutan A        c.   Larutan C 
b.      Larutan B        d.   Larutan D
Jawab :
a.      Larutan A => Metil Merah dan Metil Jingga. Karena harga pH pada indikator Metil Merah dan Metil Jingga termasuk asam, jadi tidak bisa dijadikan acuan perkiraan harga pH larutan A yang merupakan basa setelah diperiksa dengan lakmus.
b.      Larutan B => Metil Merah dan Metil Jingga. Karena harga pH pada indikator Metil Merah dan Metil Jingga termasuk asam, jadi tidak bisa dijadikan acuan perkiraan harga pH larutan B yang merupakan basa setelah diperiksa dengan lakmus.
c.       Larutan C => Fenolftalein. Karena harga pH pada indikator fenolftalein sudah termasuk basa, jadi tidak bisa dijadikan sebagai acuan perkiraan harga pH larutan C yang merupakan asam setelah diperiksa dengan lakmus.
d.      Larutan D => Metil Jingga dan Fenolftalein. Karena harga pH pada indikator Metil Jingga semuanya termasuk asam, sedangkan harga pH pada Fenolftalein semuanya sudah termasuk basa. Jadi, tidak bisa dijadikan sebagai acuan perkiraan harga pH larutan D yang merupakan garam atau netral setelah diperiksa dengan kertas lakmus.
3.      Sebutkan variable bebas dan variable terikat dalam praktikum tersebut!
Jawab :
Variable bebas yaitu larutan A, B, C, dan D
Variable terikat yaitu meti jingga, metil merah, bromtimol biru, dan fenoftalein.
4.      Apa tujuan dari praktikum tersebut?
Jawab :
Tujuan praktikum pH larutan dengan menggunakan beberapa indikator adalah agar perkiraan harga pH larutan dapat diketahui dengan lebih jelas. Selain itu juga, dapat dijadikan acuan apakah larutan tersebut merupakan asam kuat atau asam lemah dan basa kuat atau basa lemah.

XI.              KESIMPULAN :
Dari percobaan diatas, dapat menyimpulkan bahwa ada beberapa cara untuk memperkirakan pH suatu larutan elektrolit yang tidak dikenal berdasarkan hasil pengamatan trayek perubahan berbagai indikator yaitu:
a.      Kertas lakmus. Dengan kertas lakmus dapat mengetahui apakah larutan yang diuji termasuk asam atau basa. Dan diperoleh data seperti pada tabel data pengamatan 1.
b.  Indikator Metil Merah, Metil Jingga, Bromtimol Biru, Fenolftalein. Dengan keempat indikator tersebut dapat mengetahui perkiraan harga pH larutan yang diuji. Dan diperoleh data seperti pada tabel pengamatan 2.



1 komentar:

Reaksi Redoks dan Elektrokimia