PEMERINTAH
DAERAH KABUPATEN GIANYAR
DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAH RAGA
TUGAS BAHASA INDONESIA
TEKS ULASAN FILM
XI MSC 4
Oleh :
Ø Ni Wayan Sastraningsih (15)
Ø
Kiki
Adelya (25)
Ø
Desak
Ayu Putri Mahadiani (27)
Ø Ni Made Itarini (31)
SMA NEGERI 1 GIANYAR
Jl. Ratna No. 1, Telp. (0361) 943034, Fax.(0361)944073
KABUPATEN GIANYAR
TAHUN 2015
'RUMAH TANPA JENDELA',
Keindahan Dalam Kekurangan
Puput Puji Lestari
Pemain: Emir Mahira, Dwi Tasya, Ingrid Widjanarko, Raffi Ahmad,Yuni Shara, Aty Kanser, Maudy Ayunda.
Manusia hidup tidak pernah puas. Banyak hal
yang membuat manusia selalu merasa kurang, berapa pun rejeki yang dimiliki.
Menyandingkan dua hal kontras dalam film RUMAH TANPA JENDELA, Aditya Gumaylagi-lagi
mampu membuat penonton tertegun sekaligus terharu.
Film yang diangkat dari cerpen Jendela Rara ini mengisahkan persahabatan
tulus antara Rara (Dwi Tasya) dan Aldo (Emir Mahira). Rara yang
ingin memiliki jendela di rumah kumuhnya, selalu percaya bahwa suatu saat
keinginannya akan terkabul. Sementara Aldo, anak berkebutuhan khusus, yang
membutuhkan teman yang mengerti dirinya.
Rara, tinggal berdua dengan Ayahnya (Raffi
Ahmad) dan Neneknya (Ingrid Widjanarko). Di sepetak rumah bedeng
kawasan kumuh pemulung. Rumahnya tanpa jendela, karena bedeng itu harus siap
digusur kapan saja. Impiannya mendapat udara segar di pagi hari dan menatap bulan
sebelum tidur tetap menhantuinya. Sementara Budhe Asih (Yuni Shara)
kakak ayahnya memilih meninggalkan rumah tersebut dan menjadi WTS.
Tanpa sengaja, saat menjadi ojek payung, Rara
bertemu dengan Aldo. Di tempat kursus melukis, Rara melihat lukisan rumah Aldo
yang banyak jendela. Tertarik dengan gambarnya, Rara sengaja menunggu Aldo
keluar. Sambil menawarkan ojek payung, Rara mengungkapkan kakagumannya pada
gambar Aldo. Malang, setelah menerima bayaran ojek, Rara kecelakaan. Bersama
dengan Neneknya (Aty Kanser). Aldo membawa Rara ke rumah sakit dan
mengantarnya pulang.
Di gubuk reot itulah, Aldo menemukan banyak
teman. Di sana ia juga melihat rumah singgah Rara. Melihat teman-teman Rara
yang tulus menjenguk, Aldo merasa nyaman. Ia senang berteman dengan mereka.
Selain menyumbang banyak buku, Aldo juga mengajak Rara dan teman-temannya
bersenang-senang di rumahnya. Orangtuanya yang sibuk nyaris tidak memperhatikan
Aldo.
Saat pesta ulang tahun kakak perempuannya, Aldo
membuat kejutan dengan menari di panggung bersama Rara dan teman-temannya.
Ternyata hal itu justru membuat kakaknya malu. Aldo sedih sekali saat kakaknya
menyebut dirinya aneh. Sementara pada malam yang sama saat pesta berlangsung
ayah Rara mendapatkan kusen jendela bekas. Neneknya yang sendirian di rumah,
batuk berdarah, hingga tak sadar saat menyalakan kompor, rumahnya terbakar. Dua
sahabat yang dirundung kemalangan, saling menguatkan mengatasi keadaan. Berdua
mereka kabur dan membuat semua keluarga bingung.
Terkadang kita tak menyadari bahwa yang kita
miliki adalah yang paling berharga dalam diri kita. Film ini memiliki cerita
yang kuat dan nyaris sempurna karena semua scene terhubung dengan baik.
Lagu-lagu dan polah polos anak-anak dalam setiap drama musikal yang muncul
menambah keindahan dalam film ini. Alur yang dibawa film ini juga tertata
dnegan baik, sehingga bisa menjaga emosi penonton sampai akhir. Untuk film
keluarga, film ini sangat layak Anda tonton bersama dengan seluruh anggota
keluarga. Karena pesan yang disampaikan selain kuat juga mudah dipahami.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar