Teks Ulasan : 5 cm
1.
Judul :
5 cm.
2.
Pengarang : Donny Dhirgantoro
3.
Penerbit : PT. Gramedia Widiasarana Indonesia
4.
Tahun Terbit : 2005
5.
Tebal :
381 halaman
Donny Dhirgantoro, orang biasa yang
terus berjuang untuk impiannya menjadi seorang penulis. Pada tahun 2008
memutuskan untuk meninggalkan pekerjaannya di sebuah Bank Swasta dan menjadi
penulis, pilihan pekerjaan yang masih harus terus ia perjuangkan sampai
sekarang.
5
cm
adalah pengalaman pribadinya bersama sahabat-sahabatnya mendaki puncak
Mahameru, yang ia tuangkan ke dalam tulisan. Novel ini terbit pada 21 Mei 2005,
dan dengan izin yang Mahakuasa terus dicetak ulang sampai sekarang. Novel ini juga
sudah diagkat ke layar lebar dan tayang pada 12 Desember 2012.
2 Juli 2011, ia meluncurkan buku keduanya
yang berjudul 2, kembali ia
mengangkat tema anak muda, tentang seorang perempuan Indonesia bernama Gusn
Annisa Puspita berjuang untuk dirinya, keluarganya, dan bangsanya. Novel ini
juga dapat diterima oleh pembacanya dengan baik.
Profesinya sebagai penulis telah
membawanya berkeliling kampus, toko buku, dan acara-acara buku, hampir di
seluruh Indonesia. Berbagi pengalaman yang menyenangkan kepada anak muda
Indonesia tentang dunia tulis-menulis. Mulai dari bagaimana awal memperjuangkan
sebuah tulisan untuk bisa diterbitkan, dan bagaimana terus bekerja keras
menjalani pilihan profesi sebagai penulis di Indonesia.
Donny Dhirgantoro akan terus menulis
untuk anak muda Indonesia dengan segala keceriaannya, semangatnya, impiannya,
idealismenya, dan cintanya. Karena jauh dalam hatinya dan dekat di depan
keningnya, seorang Donny Dhirgantoro percaya bahwa anak muda Indonesia adalah
“keajaiban” dari Tuhan untuk Indonesia yang lebih baik nantinya.
Jika
ingin menghubung penulis, dapat melalui:
a. Twiiter
: @donny5cm
d. Komunitas
Pembaca (Facebook Group) : Sahabat 5 cm
e. Manajemen
: 0821-12-746-559 (Hendra)
SINOPSIS :
Buku 5 cm ini menceritakan tentang
persahabatan lima orang anak muda yang menjalin persahabatan selama tujuh
tahun, mereka diantaranya bernama Arial, Riani, Zafran, Ian, dan Genta. Mereka
adalah sahabat yang kompak, memiliki obsesi dan impian masing- masing, mereka
selalu pergi bersama dan bertemu setiap saat. Karena bosan bertemu setiap hari,
akhirnya mereka memutuskan untuk tidak saling berkomunikasi selama tiga bulan.
Selama tiga bulan berpisah terjadi
banyak hal yang membuat hati mereka lebih kaya dari sebelumnya. Arial yang jatuh
cinta dengan teman fitnessnya, Riani yang sukses di tempat kerjanya, Ian yang
akhirnya berhasil menyelesaikan skripsinya, Genta yang sukses sebagai EO sebuah
pameran dan Zafran yang semakin tergila-gila dengan Arinda, adik kandung Arial.
Pertemuan setelah tiga bulan yang penuh dengan rasa kangen akhirnya terjadi dan
dirayakan dengan sebuah perjalanan ‘reuni’ mereka dengan mendaki gunung
tertinggi di Pulau Jawa, “Mahameru”. Dan dalam perjalanan inilah mereka
menemukan arti persahabatan yang sesungguhnya.
KELEBIHAN :
Kelebihan buku ini adalah ceritanya yang
menarik, penuh semangat dan petualangan. Penulis menggunakan bahasa yang mudah
dimengerti, dan alur cerita yang tidak membosankan sehingga pembaca ingin
membaca buku ini sampai halaman terakhir. Dalam buku ini banyak kata-kata yang
membuat kita terinspirasi. Seperti “Kalo kita yakin sama sesuatu, kita Cuma
harus percaya, terus berusaha bangkit dari kegagalan, jangan pernah menyerah
dan taruh keyakinan itu disini…jangan menempel di kening. Biarkan dia menggantung,
mengambang 5 centimeter di depan
kening kamu… Jadi dia nggak akan
pernah lepas dari mata kamu. Dan kamu bawa mimpi dan keyakinan kamu itu setiap
hari, kamu lihat setiap hari, dan percaya bahwa kamu bisa. Apa pun hambatannya,
bilang sama diri kamu sendiri, kalo kamu percaya sama keinginan itu dan kamu nggak bisa menyerah. Bahwa kamu akan
berdiri lagi setiap kamu jatuh, bahwa kamu akan mengejarnya sampai dapat, apa
pun itu, segala keinginan, mimpi, cita-cita, keyakinan diri…”
Dalam ceritanya,
diselipkan lagu-lagu yang sesuai dengan suasana yang sedang terjadi, sehingga
membuat kita semakin terhanyut dalam cerita. Ditambah lagi dengan penggambaran setting waktu dan tempat yang sangat
detail tetapi tidak berlebihan seakan membuat seolah kita ikut terlibat di
dalamnya, seperti perjalanan mereka dari Jakarta (stasiun Senen) sampai ke atas
puncak Mahameru. Pembaca bagaikan berada di sana, merasakan dinginnya Ranu
Pane, indahnya Ranu Kumbolo, mistisnya Kalimati, dan menakjubkannya puncak
Mahameru. Pesan moral yang disampaikan pun sangat baik sehingga memotivasi
pembaca agar bisa mengejar impian mereka dan membuatnya menjadi nyata.
KEKURANGAN :
Kekurangan dalam buku ini adalah cerita akhir novel
ini terasa begitu dipaksakan dengan pembentukan keluarga antara sahabat-sahabat
tersebut ditambah dengan keturunan mereka yang begitu sama mewarisi sifat-sifat
orangtuanya dan semuanya sebaya, seumuran. Selain itu juga, akan lebih baik
apabila dalam novel tersebut diisi gambar. Terutama pada bagian yang
menjelaskan tentang perjalanan mereka ke puncak Mahameru. Alangkah baiknya
dalam novel diisi gambar Ranu Pane, Ranu Kumbolo, dan Kalimati, beserta
pemandangan di Puncak Mahameru. Hal itu akan membuat pembaca lebih tertarik dan
memahami betapa indahnya alam Indonesia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar